Pakar Intelijen Sebut Pramuka Pemersatu Bangsa, Jangan Sampai Dibubarkan

Pakar Intelijen Sebut Pramuka Pemersatu Bangsa, Jangan Sampai Dibubarkan
Pakar intelijen Indonesia Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono mengatakan keberadaan Pramuka harus tetap menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti para siswa di tanah air. Foto: dok Pramuka

jpnn.com, JAKARTA - Pakar intelijen Indonesia Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono mengatakan keberadaan Pramuka harus tetap menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti para siswa di tanah air.

Pasalnya, Hendropriyono menilai sebagai kader Pramuka adalah pemersatu bangsa.

“Kita harapkan Permendikbudristek No.12 Tahun 2024 yang membubarkan pramuka harus ditinjau ulang. Pramuka itu kan anak-anak yang akan menjadi pemimpin generasi penerus yang jadi pemilik dari negara ini,” kata Hendropriyono di Taman Wiladatika, Cibubur, Selasa (4/6). 

Hendropriyono mengatakan hal tersebut sesaat sebelum membuka acara Munas VII Warga Jaya Indonesia yang diikuti para pengurus dari seluruh Indonesia. 

Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pertama itu anggota Pramuka mempunyai satu rasa kebangsaan yang tebal. 

Mereka harus menjadi Pancasilais sejati yang tidak tergerus ke sana ke sini karena kepentingan-kepentingan yang sesaat dan kepentingan politik elektoral.

Pada 25 Maret 2024, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  Nadiem Makarim mencabut kegiatan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah lewat Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. 

Lebih lanjut, Hendropriyono mengutip hasil survey Pusdatin Kwarnas Pramuka yang memperlihatkan 89 persen netizen dari sekitar 25.000 pembicaraan di media sosial menyatakan kontra terhadap kebijakan Permendikbudristek No.12/2024. 

Pakar intelijen Indonesia Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono mengatakan keberadaan Pramuka harus tetap menjadi kegiatan ekstrakurikuler siswa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News