Pakar IT Meyakini KTT G20 di Bali Sukses, Sampaikan Harapan Ini

Faiz menilai kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP yang saat ini telah diterapkan di Indonesia dapat menjadi modal dasar menerapkan single ID untuk semua pelayanan masyarakat.
Menurutnya, nomor KTP seharusnya sudah dimiliki seseorang sejak lahir, sehingga dibawa terus untuk mendapatkan hak dasar sebagai warga negara, seperti dalam pemilu, melaksanakan kewajiban sebagai pembayar pajak, mendapat fasilitas santunan sosial, fasilitas umum, pendidikan dasar dan lainnya.
Faiz menambahkan ide menjadikan e-KTP sebagai pusat kehidupan dapat dimulai dengan menjadikannya sebagai alat bayar yang sah. Terlebih lagi, kata dia, saat ini secara teknologi, penerapan e-KTP sebagai alat bayar sudah memungkinkan dan bisa diterapkan.
“Minimal untuk menghindari adanya pemalsuan identitas. Karena e-KTP sesungguhnya bisa dijadikan alat autentikasi, karena menyimpan informasi biometrik pemiliknya,” tukas Komisaris Maplecode.id ini.
Presiden Jokowi memastikan Indonesia telah siap menerima para tamu KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.
Jokowi menyampaikan itu seusai meninjau secara langsung sejumlah tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan KTT G20.
"Jadi, ini sudah H-7, saya sudah cek dari pagi tadi sampai titik-titik yang paling kecil sudah kita cek semuanya dan saya ingin menyatakan kita siap menerima tamu-tamu G20," kata Jokowi di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Kota Denpasar, Bali, Selasa (8/11). (boy/jpnn)
Pakar keamanan siber Ahmad Faizun meyakini perhelatan KTT G20 di Bali, 15-16 November 2022 berjalan sukses.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Legislator PDIP Sebut Bandara Buleleng Bakal Memperberat 'Overtourism' di Bali
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini