Pakar ITB: Arus Kas GOTO Sangat Kuat, Cara Mengujinya Sangat Gampang

jpnn.com, JAKARTA - Panja Komisi VI DPR kembali membahas mengenai investasi BUMN di perusahaan digital.
Kali ini, Panja mengundang Dr Dina Dellyana, Assistant Professor Entrepreneurship and Technology Management Interest Group, SBM ITB dan Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities.
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah anggota Panja mencecar dua nara sumber terkait duit investasi Telkomsel, yang digunakan GOTO untuk buyback (pembelian kembali) saham milik investor lama.
Anggota Panja mengatakan kinerja GOTO masih merugi, sehingga tidak mungkin mampu buyback.
“Dari pemaparan pakar sebelumnya, kami mendapatkan penjelasan duit Telkomsel digunakan untuk buyback. Tanpa investasi Telkomsel, maka tidak akan ada merger dan buyback. Bagaimana tanggapan Anda? tanya Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Khilmi dalam rapat lanjutan Panja Investasi BUMN di Ruang Rapat Komisi VI, Jakarta, Rabu (29/6).
Menurut Dr Dina, cara pandang seperti itu keliru. GOTO akan tetap mampu melakukan buyback menggunakan uang sendiri (self financing), tanpa menggunakan dana investasi dari Telkomsel.
“Cara mengujinya sangat gampang. Bapak/Ibu bisa melihat data laporan keuangan GOTO maupun prospektus saat mereka IPO. Di situ terlihat jelas kemampuan keuangan mereka,” katanya menjawab pertanyaan anggota Panja.
Telkomsel investasi Rp 2,1 triliun pada November 2020. Posisi kas GOTO pada akhir 2020 adalah senilai Rp 15,3 triliun.
Sejumlah anggota Panja mencecar dua nara sumber terkait duit investasi Telkomsel, yang digunakan GOTO untuk buyback saham milik investor lama.
- Rekrutmen Bersama BUMN 2025: Telkom Group Buka Lowongan untuk Talenta Terbaik Indonesia
- Tingkatkan Ekonomi Setelah Tsunami Selat Sunda, Istri Nelayan Produksi Aneka Olahan Laut
- Mitra Driver Gojek Gaungkan Gerakan Judi Pasti Rugi
- Top, Telkomsel Merampungkan Jaringan 5G di Jabodetabek
- Asyik, Jaringan 5G Telkomsel Kini Hadir di Jabotabek, Kecepatannya Tembus 500 Mbps
- Telkom Solution Hadir dalam Penyediaan Solusi Digital Terintegrasi pada Segmen B2B