Pakar Kanker Hati di Australia Ini Berasal Dari Timor Timur
"Saya tidak tahu bagaimana saya bisa memahami keseluruhan buku, itu adalah tahun terberat yang pernah saya alami," katanya.
Sekolah di Sydney itu juga menciptakan kecanggungan lain bagi Angelina.
Murid-murid lain di kelasnya berusia dua atau tiga tahun lebih muda, dengan kelompok pertemanan yang sudah terbentuk dengan kuat sehingga sulit baginya untuk bergabung dengan mereka.
Tapi dia tahu dia ditawari kesempatan besar yang tidak dimiliki banyak teman dan keluarganya di rumah.
Usahanya ini terbayarkan: dia mencapai nilai yang sangat baik dan diterima dalam program sains lanjutan di UNSW.
Dia kemudian melakukan tahun-tahun kuliah berharga itu dengan fokus pada penelitian.
"Saat itulah saya memutuskan bahwa inilah yang akan saya lakukan selama sisa hidup saya - menjadi ilmuwan medis," katanya.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat