Pakar Kanker Hati di Australia Ini Berasal Dari Timor Timur


Supplied
Target berikutnya adalah target PhD, dengan menghasilkan tidak hanya penelitian baru yang canggih dalam memahami pengobatan kanker, tapi juga tesis yang sudah diterima untuk dipublikasikan di majalah sains bergengsi Nature.
Dengan prestasinya itu karirnya terbentuk, dan pintu menuju laboratorium di seluruh dunia terbuka baginya.
Setelah delapan tahun melakukan pekerjaan postdoctoral di AS, Dr Lay kembali ke Sydney dengan beberapa terbitan lagi atas namanya, juga seorang suami dan seorang putra, dan mulai bekerja menjadi peneliti di Centenary Institute.
Pertarungan lain
Tapi meski dengan semua prestasi yang sudah diraihnya, dia masih menganggap sains sebagai bidang yang sulit untuk dikerjakan sebagai seorang perempuan.
"Ketika Anda masuk ke dunia sains, ini adalah bidang yang didominasi laki-laki, tapi bukan berarti tidak ada kesempatan bagi perempuan," katanya.
"Jika saya bisa melakukannya, siapapun bisa melakukannya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia