Pakar Keamanan Pangan Emerensiana: 2 Penyebab Produk Mamin Ditarik dari Peredaran
Lebih lanjut, Emerensiana Adi Dhae menjelaskan bahwa jika berbicara dari sudut sistem keamanan pangan, maka ada sejumlah aktivitas yang wajib dilakukan perusahan makanan dan minuman, yaitu melakukan analisis risiko mulai di tahapan design produk, proses atau pun kemasan, di mana risiko yang harus dipertimbangkan (risiko biologi, kimia, allergen, kontaminan fisik) dan pemenuhan regulasi terhadap negara tujuan ekspor.
“Risiko terhadap pemenuhan regulasi dimitigasi dengan beberapa tahapan, yaitu tahu aturan negara tujuan ekspor, menyesuaikan formulasi produk dengan negara tujuan ekspor, dan melakukan review label pada kemasan,” kata praktisi bidang keamanan pangan tersebut.
Aktivitas ini, kata Emerensiana, harus dilakukan oleh multi-fungsi department, yaitu bagian Regulatory Affair, Research and Development, pabrik yang memproduksi.
“Dan ini semua diatur dalam management system sehingga pengecekan detail akan dilakukan sebelum formulasi dikeluarkan dan diproduksi oleh pabrik,” pungkas Emerensiana Adi Dhae, yang sudah puluhan tahun bekerja di perusahaan multinasional yang memproduksi makanan dan minuman. (sam/jpnn)
Pakar Keamanan Pangan Emerensiana Adi Dhae mengulas penyebab kasus penarikan produk makanan dan minuman (mamin) dari peredaran.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- Terapkan Kecerdasan Buatan, Kalbe Morinaga Dapat Penghargaan Tingkat Dunia
- BPOM dan GAPMMI Ingatkan Pentingnya Keamanan Pangan
- Program Susu Gratis Jadi Perbincangan Publik: Antara Kebutuhan Gizi & Pentingnya Keamanan Pangan
- Soal Kebijakan Kemasan Pangan, Guru Besar IPB Beri Saran Bagus untuk Pemerintah
- Luncurkan Korean Goguma, Nabati Makin Kokoh Sebagai Market Leader Indonesia
- Hari UMKM, Tokopedia Gelar Ajang ‘Terbukti NYAM! 2023’ Guna Apresiasi Pelaku Usaha Kuliner