Pakar: Lembaga Survei Dapat Pesanan Menangkan Prabowo-Gibran
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti tidak percaya hasil survei yang menempatkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di peringkat pertama.
Menurut dia, banyak lembaga mendapat bayaran untuk mendukung pemenangan paslon nomor urut 2 tersebut.
"Pertama, memang ada lembaga-lembaga survei yang diminta untuk mengunggulkan pasangan tertentu, dalam hal ini Prabowo-Gibran melalui hasil surveinya," ungkap Ikrar kepada media, Selasa (5/12).
Tidak hanya itu, Ikrar mengeklaim cara-cara klandestin juga digunakan demi memastikan hasil survei sesuai dengan keinginan mereka.
"Misalnya, ketika si pemesan sudah mengetahui daerah mana saja yang akan menjadi sampel survei lembaga tertentu, maka di daerah-daerah itu akan diturunkan para pelaku lapangan untuk memberikan bantuan seperti sembako pada masyarakat dengan arahan mendukung Prabowo-Gibran," ungkap Ikrar.
Dia berpandangan survei-survei itu dibuat untuk meyakinkan pemilih bahwa Prabowo-Gibran adalah yang terbaik.
"Ketika hampir semua lembaga survei menunjukkan hasil serupa dengan dukungan data yang tampak akurat, para pemilih kemungkinan akan terpengaruh dalam menentukan pilihannya," ujar Ikrar.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bicara soal elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang menurun di beberapa survei. Hasto menyebut hasil survei capres seperti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang bisa diintervensi.
Menurut dia, banyak lembaga mendapat bayaran untuk mendukung pemenangan paslon nomor urut 2 tersebut dalam survei mereka.
- Survei Elektabilitas Nasir-Wardan Unggul di Kampar, Wahid-Haryanto Moncer di Pekanbaru
- Hasil Survei Terbaru LSI soal Elektabilitas Paslon Pilkada Kota Bandung 2024, Tidak Mengejutkan
- Pilkada Lombok Timur: Elektabilitas Haerul Warisin-M Edwin Sudah Tak Terkejar
- Survei Axispol: Elektabilitas Muflihun-Ade Unggul di Pilkada Kota Pekanbaru
- Pilkada Muba: Elektabilitas Toha-Rohman Melesat, Lucianty-Syafaruddin Tiarap
- Indo Barometer Bantah Lakukan Survei di Kolaka Utara yang Memenangkan Sumarling Majja–Timber