Pakar Matematika Australia Prof. Nalini Joshi Sering Dikira Pelayan
Professor Nalini Joshi, seorang pakar matematika paling senior di Australia, mengungkapkan adanya bias gender dalam dunia sains di negara itu. Dia mengaku sering dikira seorang pelayan dalam acara-acara keilmuan.
Hal itu disampaikan Prof. Joshi di depan National Press Club di Canberra, Rabu (30/3/2016). Dia mengatakan kultur dalam dunia sains masih memungkinkan terjadinya hal itu.
"Dari semua professor matematika di Australia, hanya 9 persen perempuan," kata Prof. Joshi yang mengajar di Sydney University.
"Mengapa? Bagaimana kita sebagai masyarakat modern yang progressif membiarkan hal seperti ini terjadi? Dan apa dampaknya bagi pencapaian sains negara ini?"
Prof. Joshi bersama rekannya Prof. Emma Johnston dari University of New South Wales dan Prof. Tanya Monro dari University of South Australia mencoba menjawab semua pertanyaan itu.
Kesimpulan mereka tidaklah mengejutkan. Masih adanya kebijakan yang memaksa perempuan meninggalkan pekerjaan begitu menikah, perempuan saat ini yang bergelut antara kerja dan rumah tangga, perempuan yang terisolasi di tengah dominasi pria di ruang kelas, kesemuanya didorong oleh adanya bias gender di dunia sains.
Prof. Johnston menyarankan perlunya solusi atas masalah ini.
"Harus ada perubahan aturan, perubahan struktural yang menjamin kepastian kerja, pengasuhan anak untuk kedua orangtua, serta dimungkinkannya mengambil cuti dengan jaminan akan diterima kembali nantinya," katanya.
Professor Nalini Joshi, seorang pakar matematika paling senior di Australia, mengungkapkan adanya bias gender dalam dunia sains di negara itu. Dia
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata