Pakar Mengingatkan Vaksinasi Efektif Melindungi Anda dari Sakit yang Parah Jika Tertular COVID-19

Kota Melbourne mencatat angka penularan harian tertinggi hari Kamis (30/09). Sebanyak 1.483 orang dinyatakan positif COVID-19, sehingga jumlah kasus aktif mencapai lebih dari 11.000 orang.
Sementara kasus di Sydney telah menurun dari sebelumnya, namun masih tinggi dengan lebih dari 900 kasus baru dan enam kematian pada hari Kamis.
Kedua kota besar tersebut tetap akan melonggarkan aturan untuk bisa kembali ke kehidupan normal, meski sejumlah pakar kesehatan telah memperingatkan Australia masih akan terus melihat peningkatan angka penularan akibat varian Delta.
Hingga saat ini sekitar 53 persen warga Australia sudah mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19, artinya kurang dari setengah warga di Australia yang baru menerima satu dosis.
Akhir Juli lalu, PM Australia Scott Morrison mengatakan Australia akan membuka kembali perbatasan dan 'lockdown' tidak lagi akan diberlakukan jika 80 penduduknya sudah divaksinasi penuh.
Berikut ini sejumlah pertanyaan yang banyak diajukan terkait kondisi terakhir pandemi COVID-19:
- Mengapa kasus COVID-19 tetap meningkat padahal sudah 'lockdown'?
- Mengapa masih ada yang tertular saat vaksinasi sudah mendekati target?
- Kapan Australia aman untuk membuka perbatasan?
- Saya divaksinasi Sinovac di Indonesia, apakah akan berdampak jika hendak ke Australia?
- Perlukah vaksin ketiga di Australia seperti halnya di Indonesia?
Mengapa kasus covid-19 tetap meningkat padahal sudah 'lockdown'?
Kita bertanya kepada Mary-Louise McLaws, seorang Profesor Epidemiologi di University of New South Wales, yang juga penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurutnya ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa penularan selama 'lockdown' malah naik.
Kenapa angka kasus di Melbourne naik padahal sudah 'lockdown' ketat? Sejumlah pertanyaan Anda seputar kondisi terkini pandemi COVID-19 dijelaskan oleh seorang epidemiolog di Australia
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya