Pakar Mengingatkan Vaksinasi Efektif Melindungi Anda dari Sakit yang Parah Jika Tertular COVID-19

Pakar Mengingatkan Vaksinasi Efektif Melindungi Anda dari Sakit yang Parah Jika Tertular COVID-19
Kasus penularan baru yang tinggi di Melbourne disebabkan karena banyaknya pelanggaran protokol kesehatan, menurut Pemerintah negara bagian Victoria. (AAP: James Ross )

Mengapa masih ada yang tertular saat vaksinasi sudah mendekati target?

Semua jenis vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini tentu tidak melindungi tubuh kita dari tertular dari virus corona.

Tapi vaksinasi secara efektif bisa menghindari kita dari sakit yang lebih parah saat tertular, sehingga menekan risiko untuk dirawat di rumah sakit atau bahkan meninggal dunia.

"[Pfizer dan AstraZeneca] mengurangi risiko rawat inap hingga antara 76 dan 77 persen untuk dosis pertama. Dengan dosis kedua, angka itu menjadi antara 94 dan 96 persen. Itu bagus sekali," kata Mary-Louise.

"Namun, dengan dosis pertama AstraZeneca dan Pfizer, risiko penyakit simtomatik hanya berkurang sebesar 33 persen. Itu tidak banyak," jelasnya.

"Jadi kita harus melindungi diri sendiri setelah dosis pertama karena masih bisa tertular COVID."

Tak hanya itu, varian Delta juga mempengaruhi mengapa orang yang divaksinasi masih bisa tertular dan menularkan.

"Itu berdampak pada kemanjuran untuk mencegah infeksi simtomatik. Dengan dosis kedua AstraZeneca, risiko infeksi simtomatik turun menjadi sekitar 61 persen… dengan dosis kedua Pfizer angka itu adalah pada pertengahan 70-an," ujarnya.

"Tetapi jelas bahwa kedua vaksin tersebut tidak benar-benar dapat mencegah infeksi mutasi yang disebut Delta."

Kenapa angka kasus di Melbourne naik padahal sudah 'lockdown' ketat? Sejumlah pertanyaan Anda seputar kondisi terkini pandemi COVID-19 dijelaskan oleh seorang epidemiolog di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News