Pakar Minta Menteri ATR/BPN Tak Seenaknya Cabut SHM Lahan Terdampak Abrasi

Pakar Minta Menteri ATR/BPN Tak Seenaknya Cabut SHM Lahan Terdampak Abrasi
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Foto: Ricardo/JPNN

Citra satelit terbaru yang diambil pada 24 Januari 2025, titik “Pantai Anom” berada di posisi laut. Dan itu adalah posisi pagar laut yang bikin heboh jagat maya dan viral di berbagai media sosial.

Desa Kohod Saksi Bisu Abrasi

Adalah Rudianto (35), Ketua RT 06 Kejaron 11, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten. Dia punya banyak cerita soal berubahnya meruginya warga gara-gara empangnya berubah menjadi lautan, gara-gara abrasi laut.

“Rumah serta empang milik warga yang dulunya berdiri kokoh tak jauh dari tepi pantai, harus pindah meghindari ancaman air laut yang semakin mendekat,” ujar Rudianto.

Era 2000-an, kata dia, air laut mulai sering menggenangi daratan, bahkan mengancam keberadaan empang yang menjadi tumpuan hidup warga. "Karena abrasi memuat empang-empang itu menghilang," tambah Rudianto.

Rudianto menyatakan, perubahan wilayah membuat sebagian besar warga memiliki empang memilih untuk tidak lagi merawatnya. Sebab usaha itu sia-sia jika nantinya harus digusur oleh air laut yang terus bergerak maju.

“Desa Kohod menjadi saksi bisu. Dulu, wilayah ini adalah rumah penduduk yang menggantungkan hidupnya pada laut dan empang. Kini, mereka menghadapi kenyataan pahit. Tanah milik mereka tergerus alam,” keluh Rudianto.

Dampak abrasi memang merugikan rakyat. Pemantiknya bisa macam-macam. Terutama karena menghilangnya hutan mangrove yang salah satu fungsinya mencegah abrasi.

Kinerja kejaksaan dalam pemberantasan korupsi menjadi salah satu faktor kunci yang membuat approval rating Prabowo tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News