Pakar Nilai Keretakan Hubungan Jokowi & PDIP Makin Terang Benderang
jpnn.com, JAKARTA - Keretakan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jokowi dengan PDIP semakin jelas setelah perayaan HUT ke-51 PDIP, Rabu (10/1).
Jokowi tidak mendapat undangan ke acara tersebut dan tidak memberikan video ucapan selamat untuk partainya.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai hubungan kedua pihak sudah tidak harmonis lagi.
“Ini momentum bagi PDIP untuk memperlihatkan bahwa kemenangan di berbagai pemilu tidak terpengaruh presiden. Secara kelembagaan, pemilu 2024 bakal menjadi perbandingan hasil pileg PDI-P saat bersama dan berjauhan dengan Jokowi,” kata Arifki, Jumat (12/1).
Arifki mengatakan bahwa partai berlambang banteng moncong putih wajib menang demi pembuktian ke publik bahwa mereka tetap mendominasi tanpa Jokowi.
Meski menjadi ajang pembuktian elektoral bagi PDIP, Arifki justru khawatir hal berkebalikan terjadi bagi Ganjar Pranowo.
Pecahnya suara untuk Pilpres karena efek retak hubungan dengan Jokowi bisa merugikan untuk Ganjar.
Maka dari itu, salah satu cara untuk mempertahankan suara, Ganjar perlu memaksimalkan narasi untuk menarik pemilih yang tidak puas dengan pemerintahan Jokowi.
Arifki mengatakan bahwa PDIP wajib menang demi pembuktian ke publik bahwa mereka tetap mendominasi tanpa Jokowi
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat