Pakar Nilai PLTA Batang Toru Tak Rusak Lingkungan Lantaran Pakai Wastewater
Menurut Rahmawati, air sangat penting untuk mendukung pengadaan energi ramah lingkungan. Dengan catatan selalu melibatkan masyarakat, supaya terhindar dari konflik sosial di kemudian hari.
"Di satu sisi kawasan hutan harus dijaga, tetapi keberadaan air sebagai sumber energi bersih harus dilakukan. Hal ini bisa dijembatani dengan kolaborasi dan integritas multipihak, mulai masyarakat, pegiat lingkungan, dan juga industri supaya manfaatnya bisa dielaborasi tanpa membuat kerusakan kawasan hutan," katanya.
Rektor Institut Teknologi PLN Iwa Garniwa menggarisbawahi perlunya pertimbangan supply-chain dan keekonomian dalam integrasi berbagai alterternatif pembangkit listrik berbasis energi bersih.
"Dalam agenda transisi energi Indonesia, hydropower menjadi salah satu alternatif yang dikembangkan di Indonesia sesuai dokumen Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) selain dari sumber energi angin, surya, biomassa, dan panas bumi maupun potensi sumber lainnya," kata Iwa. (*/jpnn)
Menurut pakar, PLTA Batang Toru menggunakan sistem wastewater sehingga tidak merusak lingkungan.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- Menenun Asa di Langit Biru: Merajut Masa Depan dengan Udara Bersih
- Lewat Kampanye Go Green, Kolaborasi Indonesia & Taiwan Bisa Hadirkan Solusi Praktis
- Upaya Peruri Mengurangi Emisi dan Dampak Pemanasan Global
- Kiai Maman: Eco Pesantren Cara Efektif Mencegah Bencana Iklim
- Ikhtiar PIS Menekan Dampak Pemanasan Global
- PT Aludra dan ASISI Kerja Sama untuk Mencegah Perubahan Iklim