Pakar Pangan Khawatirkan Tren Makanan Dihaluskan
Pakar makanan mengkhawatirkan meningkatnya tren konsumsi makanan didalam kemasan plastik karena dinilai telah membuat kebiasaan mengunyah makanan dan juga sensasi menyantap makanan ditinggalkan.
Mereka mengatakan generasi milenium yang bersalah, yang takut segala sesuatunya mengenai terorisme dan obesitas, sangat mengkhawatirkan pilihan makanan yang mereka berikan kepada anak-anaknya,
Kini luas beredar produk makanan kemasan plastik remas baru yang merupakan cara mudah untuk memberikan makanan berkualitas, organik yang aman untuk balita.
Bahkan kini dipasaran tersedia juga makanan bubur kemasan untuk orang dewasa yang sporty, ibu sibuk dan orang tua di rumah jompo.
Tapi apakah kita sekarang tengah membesarkan "generasi pengisap"?
Seorang ahli tren makanan khawatir saat ini kita telah kehilangan argumentasi dengan balita yang rawan mengamuk tentang mengunyah dan rasa makanan.
Kita bahkan bisa jadi saat ini memakan terlalu banyak gula, karena sayuran lumat atau puree sayur yang sering kali dibuat lebih manis rasanya dengan buah-buahan untuk membuat makanan itu terasa lebih enak.
Manager umum layanan industri di Institut Ilmu Pangan dan Teknologi Australia, Sarah Hyland mengatakan mengunyah makanan, bukan mengisapnya, itu baik untuk gigi dan perkembangan bicara pada anak-anak.
"Apakah kita membesarkan generasi pengisap?" kata Hyland dalam sebuah forum Makanan untuk Balita di Pusat Inovasi Pangan CSIRO di Sydney.
"Meskipun ada kemudahan pada jenis-jenis produk yang disukai konsumen, tapi menggunakan makanan jenis ini untuk kesempatan yang terlalu sering atau sebagai cemilan, terutama untuk balita dan anak-anak yang sedang tumbuh kembang, dapat menghambat pengetahuan mereka tentang makanan dan melek sensorik."
Hyland mengatakan persepsi sensorik dari tekstur dan rasa sederhana hilang pada makanan yang dihaluskan, dan ini memiliki implikasi besar pada obesitas.
"Masalah ini mengingatkan kita pentingnya isyarat visual, warna dan tekstur ketika mengkonsumsi makanan padat karena alasan pembangunan rahang, perkembangan bicara, dan melek sensorik," katanya.
"Akan bagus sekali jika seorang anak mampu menjelaskan mengapa mereka tidak menyukai sesuatu."
Balita sering menegaskan ketidaksenangan mereka terhadap makanan baru, hal itu disebut neophobia, kata peneliti dari Universitas Teknologi Queensland Rebecca Byrne dalam Forum Makanan untuk Balita.
"Kadang-kadang memberi makanan padat kepada anak sangat menyulitkan orang tua tapi kuncinya adalah santai," katanya.
"Menolak makanan adalah hal yang normal dan kita perlu menyembunyikan perasaan kita.
"Lebih baik member makanan dalam porsi lebih kecil untuk makanan berbasis nutrisi yang akan kita tawarkan dengan interval yang lebih sering."
Dalam studinya pada tahun 2014 Ia menemukan "hanya 56 persen balita yang mengkonsumsi cukup buah, sayuran, sereal, daging dan susu dalam periode 24-jam, sementara 13 persen hanya mengkonsumsi makanan dari tiga atau kurang dari sedikit kelompok makanan inti," katanya.
Dia mengatakan balita banyak mengkonsumsi cairan, terutama susu formula, yang malah mengurangi nafsu makan mereka terhadap makanan dan beberapa beresiko terkena anemia.
Orang dewasa juga makan bubur
Hyland mengatakan produsen makanan, seperti Organics Plum di AS, telah beralih ke pasar dewasa dan menawarkan buah bubur dan makanan nabati untuk orang-orang yang sibuk.
"Mereka benar-benar memperluas pasar mereka ... mereka mengatakan 'anak-anak yang lebih tua yang tidak makan sayuran sekarang makan produk kami'.
"Dan untuk wanita 'hey, mengapa Anda tidak menggunakannya, wanita dewasa di tempat kerja, sebagai camilan di sore hari Karena itu benar-benar baik untuk Anda,? Itu sayuran, itu buah; itu adalah makanan yang dioleh dengan sistem pengolahan tekanan tinggi'.
"Kami melihat di tempat kerja laki-laki dewasa yang berkeliaran sambil mengkonsumsi protein shake untuk makan siang."
Saya pikir kita telah kehilangan kenikmatan tekstur dan warna, jadi saya pikir produsen makanan dapat melakukan beberapa hal, bagi balita meyakinkan kembali orang tua kalau adalah normal untuk memiliki penolakan makanan, menunjukkan warna, tekstur, aroma dan memberi pesan kita perlu mengajar anak-anak Anda bagaimana caranya makan. "
Sikap produsen makanan
Bernard Waterson, manajer umum Metalprint, sebuah perusahaan di Sydney yang memasok kantong Spouter, menepis saran bahwa HPP bisa menciptakan generasi pengisap.
Metalprint menjual 200 juta kantong dalam setahun untuk produsen makanan di Australia dan Selandia Baru, dan memasok teknologi baru untuk HPP dingin, inovasi yang memungkinkan makanan dapat mempertahankan nutrisinya.
"Mendengar orang berbicara tentang 'budaya menghisap' menunjukkan kalau kebiasaan ini sudah diterima oleh konsumen dan pemilik merek produk sejenis, dan saya pikir kantong Spouter adalah evolusi kemasan fungsional.
"Kemasan kantong seperti ini lebih mudah dan lebih nyaman bagi orang-orang di mana saja, dibandingkan kemasan baik dari kaca dan kaleng.
Pakar makanan mengkhawatirkan meningkatnya tren konsumsi makanan didalam kemasan plastik karena dinilai telah membuat kebiasaan mengunyah makanan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat