Pakar Pastikan Galon PC Aman Digunakan dan Ramah Lingkungan
Pakar yang sudah mempelajari dunia plastik lebih dari 20 tahun ini melanjutkan, Galon PC dipilih sebagai kemasan air karena memiliki kekuatan dan lebih ramah lingkungan.
Wiyu mengatakan, paparan BPA dalam galon guna ulang juga terus menciut saat dipergunakan kembali.
Wiyu menerangkan, dalam galon PC, paparan BPA yang masuk ke dalam tubuh, dikeluarkan sekitar 2 hingga 4 jam sekali melalui urine atau zat sisa.
Dosen teknologi plastik di salah satu kampus di Jerman ini melanjutkan, sehingga paparan BPA ke dalam tubuh tidak akan terjadi akumulasi.
"Kalau akumulasi itu artinya menumpuk terus enggak keluar dan ini tidak terjadi. Kalo stibium (antimon, bahan kimia dalam kemasan PET) ini saya tidak tahu, tetapi kalau BPA ini yang tidak terjadi akumulasi," katanya.
Ia mengungkapkan Eropa tidak melarang kemasan PC kecuali yang mengandung BPA melebihi ambang batas aman.
Artinya, sambung dia, selama masih di bawah tolerable daily intake (TDI) alias ambang batas aman masih boleh dipergunakan.
"Kalau yang mereka sebut di dunia banyak dilarang, yang dilarang adalah untuk botol bayi. Itu baru betul dilarang sudah lama," katanya.
Pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal Abidin meminta agar masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir mengonsumsi air dari galon isi ulang.
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- IAKMI Sebut Pelabelan 'Berpotensi Mengandung BPA' Pada Galon AMDK yang Sudah SNI Tak Perlu
- Galon Polikarbonat Jadi Kemasan yang Melegenda karena Aman dan Ramah Lingkungan
- Hasil Survei: Mayoritas RS hingga Kantor Pemerintah Masih Pilih AMDK dari Galon PC
- Cek Fakta: Apakah AMDK dari Galon PC Bisa Bikin Mandul?
- Palsukan Air Galon Bermerek Bisa Terkena Sanksi, Ini Ancaman Hukumannya