Pakar: Pemindahan Ibu Kota ke IKN Cacat Perhitungan, Tak Bisa Dicontoh
"Artinya masalah Jakarta bisa diselesaikan. Jakarta bisa memberi optimisme bahwa kota-kota Indonesia bisa dibenahi," katanya.
Sementara itu, pakar tata kota dari UGM Tri Mulyani Sunarharum mengatakan kota kolaborasi perlu diwujudkan di skala nasional, meski ada banyak tantangan dari sisi implementasi.
"Harus ada iklim kolaborasi yang memungkinkan adanya dialog dua arah, tidak didominasi keputusan top down, tetapi juga bottom up, dan cross sectoral," tutur Mulyani.
Di sisi lain, Direktur RUJAK Centre for Urban Studies Elisa Sutanudjaja menyebutkan bahwa IKN tidak mencerminkan kebutuhan kota masa depan.
"IKN tidak mencerminkan kota masa depan, itu hanya kumpulan bangunan tanpa manusia, akan mengulang kesalahan lama pembangunan urban di Indonesia berdekade-dekade lamanya. IKN tidak bisa menjadi kota yang dapat dicontoh kota-kota lain di Indonesia," kata Elisa. (ast/jpnn)
Pakar mengkritisi cara pikir pemerintah memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Aristo Setiawan
- Fisip UPNVJ Bahas Masa Depan Jakarta setelah Ibu Kota Pindah
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Pameran AKI 2024 jadi Ajang Mengenalkan Seni Budaya Nusantara
- Prabowo Lantik Pak Basuki Sebagai Kepala Otorita IKN