Pakar Pendidikan Puji Ide Sekolah Virtual di Jateng untuk Anak Putus Sekolah
"Alhamdulillah ada gagasan membuat sekolah virtual ini. Dengan begitu, maka mereka mendapatkan haknya untuk memperoleh pendidikan yang layak," ucapnya.
Masyarakat, lanjutnya, pasti senang dengan kabar ini. Sebab, banyak masyarakat yang tidak mampu menyekolahkan anaknya hanya karena urusan biaya.
"Jateng daerahnya cukup besar, dan masih banyak yang memerlukan akses pendidikan. Untuk itu, saya harap sekolah virtual bisa dilanjutkan dan diperluas jangkauannya ke daerah-daerah terpencil," tegasnya.
Sebagai salah satu pihak yang ikut merancang sekolah virtual, Rustono mengatakan bahwa anak-anak yang menjadi siswa sekolah virtual akan mendapat hak yang sama dengan siswa sekolah reguler lainnya.
Sebab, mereka akan masuk dalam Dapodik sekolah negeri yang mengampu, yakni SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali.
"Mereka terdaftar sebagai siswa, sehingga resmi. Lulusannya juga diakui dan mendapat hak yang sama, bisa bekerja atau melanjutkan kuliah. Semuanya sama, hanya saja metodenya yang berbeda karena sekolah virtual ini lebih banyak daring dan sesekali tatap muka," pungkasnya. (flo/jpnn)
Sekolah virtual merupakan jalan keluar bagi anak-anak yang tidak bisa sekolah karena persoalan biaya.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Cegah Anak Putus Sekolah, RK-Suswono Usung Program Pendidikan Dasar-Menengah Gratis
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Cara Ganjar Pranowo Mengucapkan Selamat Kepada Prabowo
- Soal Pertemuan Megawati-Prabowo Sebelum Pelantikan Presiden, Ganjar: Sulit..
- Ganjar Kirim Sinyal Susah Datang ke Pelantikan Prabowo