Pakar Pendidikan Ragukan Masa Depan TAFE di Australia
Sejumlah pakar pendidikan di Australia mengatakan institusi pendidikan TAFE (Technical and Further Education), setingkat dengan sekolah kejuruan atau politeknik, berada di ujung tanduk.
Alasannya, karena sejumlah sekolah tidak mampu bersaing dengan sekolah-sekolah swasta, atau private college, yang kini lebih disukai pemerintah untuk dijadikan contoh.
Aaron Ngo, usia 20 tahun, adalah salah satu siswa yang sedang belajar memasak di sebuah TAFE di Sydney.
"Saya cukup bahagia dengan apa yang saya kerjakan, dan senang bagaimana TAFE memperlakukan saya," ujarnya yang bercita-cita menjadi juru masak.
"Dari yang saya lihat TAFE lebih menyalurkan siswa-siswanya ke pasar kerja, ketimbang universitas atau college."
Tapi keadaan ini mungkin akan berubah di masa depan, seperti yang disampaikan Profesor Leesa Wheelahan, dari University of Melbourne.
"Jika kita tidak mengubah sistemnya dan tidak menghargai TAFE, maka kita akan kehilangannya dalam waktu lima tahun," ujarnya kepada program radio PM ABC.
"Posisi kita saat ini ada dua, yakni membiarkannya hilang atau menyelamatkannya, dan harus keputusan harus diambil sekarang."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata