Ekonom Sebut Penghentian PSN Berisiko Picu Ketidakpastian Ekonomi

Ekonom Sebut Penghentian PSN Berisiko Picu Ketidakpastian Ekonomi
Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Kabupaten Tangerang diharapkan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah tersebut. Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Keberlanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) kembali menjadi sorotan. Penyebabnya ialah beberapa proyek yang telah berjalan sejak pemerintahan sebelumnya kini berisiko dihentikan sehingga menimbulkan pertanyaan besar tentang kredibilitas perencanaannya.

Menurut peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus, setiap PSN harus melalui perhitungan matang agar tidak berujung pada ketidakpastian.

“PSN, seperti PIK 2, dirancang untuk mendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Jika ditetapkan sebagai PSN, harapannya ada investasi besar, lapangan kerja, dan manfaat ekonomi luas,” ujar Ahmad Heri Firdaus, Minggu (9/3/2025).

Menurut dia, penetapan PSN harus didukung studi kelayakan komprehensif, termasuk analisis biaya-manfaat serta dampak ekonomi dan sosial. Jika proyek dihentikan di tengah jalan, katanya, pemerintah harus memiliki alasan yang jelas.

“Jika PSN yang sudah berjalan dihentikan, artinya ada kelemahan dalam perencanaan awal. Ini bisa merusak kepercayaan investor dan berisiko menimbulkan capital flight,” tegasnya.

Dampak dari penghentian PSN tidak hanya terbatas pada kepercayaan investor, tetapi juga bisa memperlambat penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Agar PSN benar-benar bermanfaat dalam jangka panjang, Ahmad Heri menekankan pentingnya kredibilitas dalam proses penetapan proyek. Keputusan harus berbasis kajian objektif, bukan kepentingan politik atau kelompok tertentu.

“PSN tidak boleh hanya menguntungkan segelintir pihak. Pemerintah harus memastikan proyek ini memberikan manfaat ekonomi yang luas dan berkelanjutan,” tambahnya.

Beberapa proyek yang telah berjalan sejak pemerintahan sebelumnya kini berisiko dihentikan, menimbulkan pertanyaan besar tentang kredibilitas perencanaannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News