Pakar Politik Anggap Jokowi Mau Membawa Demokrasi Kembali ke Era Soeharto
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Politik Ikrar Nusa Bhakti menganggap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berupaya mengubah iklim demokrasi dari reformasi ke era Orde Baru atau masa Presiden kedua RI Soeharto.
Ikrar mengatakan itu saat berbicara dalam migrasi dukungan Forum Komunikasi Lintas Pendiri Deklarator Kader (FKLPDK) dari mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke arah Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Cawang, Jakarta Timur, Selasa (28/11).
"Sekarang dia (Jokowi, red) tidak percaya sama demokrasi. Dia akan memutarbalikkan arah reformasi politik kembali ke era Soeharto," kata dia dalam pidatonya, Selasa.
Pria bergelar profesor itu juga menganggap Jokowi sebenarnya sosok yang tidak menghargai anak muda untuk membangun karier politik.
Sebab, lanjut dia, kepala negara membiarkan sang putra sulung Gibran menjadi cawapres pendamping Prabowo.
"Dia tidak menghargai bagaimana usaha anak muda untuk bisa tampil di partai politik untuk menuju puncak," ujar Ikrar.
Dia mengaku selama ini selalu berkampanye agar anak muda menjalani karier politik berjenjang untuk menapak ke posisi tertinggi dalam perpolitikan.
Ikrar kemudian mencontohkan langkah Ganjar yang menjalani karier politik berjenjang dari sekadar petugas partai sampai menapak ke legislator, kemudian menjadi gubernur, lalu dicalonkan sebagai Presiden RI.
Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti menganggap Jokowi sebenarnya sosok yang tidak menghargai anak muda untuk membangun karier politik.
- Masuk Gang Dame Medan, Wapres Gibran Bagikan Paket Sembako ke Warga
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo