Pakar Politik Anggap Jokowi Mau Membawa Demokrasi Kembali ke Era Soeharto
"Ganjar itu bukan ujug-ujug jadi capres, dia menjadi petugas partai, tanpa jabatan, baru jadi anggota DPR selama 10 tahun, jadi Gubernur Jateng 10 tahun, jadi harus Anda ingat, berarti 20 tahun dia aktif di politik, baru dia bisa menjadi gubernur," katanya.
Menurut dia, karier politik Ganjar berbeda dengan seorang yang baru masuk dua hari di organisasi sayap partai, lalu bisa diusung menjadi cawapres.
"Jadi, tidak ujug-ujug hari ini menjadi anggota sayap parpol, dua hari kemudian jadi cawapres. Itu buat saya na'uzubillah minzalik," kata Ikrar.
Dia kemudian meminta peserta FKLPDK untuk bisa menimbah matang sebelum mencoblos sosok pada Pilpres 2024.
"Sebelum Anda mencoblos, pikirkan lagi siapa yang punya pengalaman politik lama dari tiga paslon tersebut," tegas Ikrar. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti menganggap Jokowi sebenarnya sosok yang tidak menghargai anak muda untuk membangun karier politik.
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo