Pakar Psikologi Forensik Sentil Pihak Ini Soal Residivisme Penyalahgunaan NAPZA

Ketiga, suasana sentra treatment yang didesain sangat ideal untuk penanganan penyalahgunaan narkoba.
Kondisi lingkungan yang tercipta tersebut berbeda dengan suasana ketika berada di dunia luar yang jauh dari ideal.
"Akibatnya, penyalahguna tidak punya kesanggupan ketika kembali ke dunia luar yang jauh dari ideal," tuturnya.
Terakhir, treatment yang diterapkan kepada pelaku penyalahgunaan narkoba belum tuntas karena keterbatasan waktu.
"Penyalahguna sudah harus dikeluarkan dari sentra karena keterbatasan waktu, anggaran, dan penyalahguna berikutnya sudah mengantre minta diobati," imbuh Reza.
Dengan berbagai kemungkinan yang ada, Reza enggan sembarang menyimpulkan kasus residivisme penyalahgunaan narkoba terjadi karena faktor kesalahan pelaku semata.
Dia pun menyentil pihak yang memiliki otoritas terhadap penanganan pengguna penyalahgunaan NAPZA.
Kiranya, sudah seberapa serius para pemilik otoritas tersebut merehabilitasi para pengguna narkoba.
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri berkomentar soal kasus residivisme penyalahgunaan NAPZA.
- Bikin Malu Polri, Provos di Tanjungpinang Terlibat Kasus Sabu-Sabu
- Polisi Ciduk Direktur Persiba Atas Kasus Narkoba
- Kasus Narkoba di Jateng Meningkat Drastis, Sabu-Sabu Naik Hingga 506 Persen
- Hadiri Pemusnahan 16 Kg Narkotika di BNNP Kalbar, Ini Kata Kakanwil Bea Cukai Kalbagbar
- Sahroni Apresiasi Kinerja Bareskrim Mengungkap 4,1 Ton Narkoba dalam 2 Bulan
- Polres Inhu Tangkap Pelajar Asal Pekanbaru yang Jadi Bandar Narkoba