Pakar: Setop Gunakan Politik Identitas di Pilpres 2024
Menurut Emrus, paslon itu bisa membawa Indonesia lebih maju, sejahtera, dan kestabilan politik.
“Jadi, kemampuan di bidang ekonomi dipasangkan dengan tokoh yang menguasai bidang sosial-politik yang di-back up oleh PDIP,” ujar Emrus.
Pendidikan Politik
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan masyarakat perlu mendapatkan pendidikan politik menjelang Pemilu 2024, bahwa popularitas dan elektabilitas bukan yang utama.
Namun, visi misi serta pemikiran dari para Calon yang akan berkontestasi.
“Saya harap lembaga survei dan media di dalam merilis memberitakan mengutamakan selain populer, dan elektabilitas, tetapi juga mengungkapkan sisi terkait dengan pendidikan politik sehingga memberikan pembelajaran bagi masyarakat,” kata Prof Lili, Selasa (13/12).
Selama ini lembaga survei sibuk mengumumkan tingkat elektabilitas dan popularitas, sampai hampir lupa dengan visi misi tokoh tersebut.
“Harus digali keinginan pemilih seperti apa. Ditanyakan visi dan misi, ingin pemimpin yang bagaimana? Yang berintegritas, yang mampu mengatasi masalah pengangguran, mampu berperan dalam persaingan global. Jadi, memberikan pendidikan politik, bukan sekadar suka tidak suka,” ujar Prof Lili.
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai ekonomi menjadi isu penting dalam Pilpres 2024. Karena itu, setop narasi politik identitas di ruang publik.
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua