Pakar Singgung soal Sertifikasi dan Anggaran Sirekap KPU, Misterius
jpnn.com - JAKARTA - Pemerhati telematika Roy Suryo mempertanyakan keakurasian Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap KPU.
Pria yang saat menjadi Menpora (Januari 2013-Oktober 2014) mewarisi tantangan menuntaskan konflik PSSI vs KPSI itu menyebut Sirekap KPU tidak objektif.
"Aplikasi ini mendadak diumumkan ke publik, baru semenjak Januari 2024, langsung tiba-tiba bisa diunduh di PlayStore tanpa ada pengumuman uji publik dan teknis jauh hari sebelumnya," tutur Roy, Senin (19/2).
"Sangat bisa dipertanyakan bagaimana keakurasian sistem yang dipertaruhkan untuk data pemilu yang sangat krusial, dan menyangkut masa depan Indonesia," imbuhnya.
Roy juga menyinggung soal sertifikasi Sirekap.
"Walau disebut-sebut sudah disertifikasi dari Kemkominfo, tetapi mengingat integritas dari kementerian yang dipimpin oleh sukarelawan pendukung salah satu paslon ini, layak dipertanyakan objektivitasnya," katanya.
"Apalagi seharusnya sertifikasi diberikan oleh badan yang lebih kredibel milik negara, misalnya BRIN. Inilah kelebihan Sirekap, yakni tidak objektif alias lebih subjektif," imbuh Roy.
Mantan politikus Partai Demokrat yang menyandang gelar Kanjeng Raden Mas Tumennggung itu juga menyoal anggaran yang digunakan untuk proyek Sirekap yang merupakan bagian dari nilai keseluruhan proyek Pemilu 2024 sekitar Rp 71 triliun.
Roy mengatakan Sirekap KPU sudah menghabiskan anggaran yang sangat besar dan itu semua adalah uang rakyat.
- KPU Solo Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara, Libatkan 100 Tenaga Pembantu
- Ini Alasan KPU Memperbolehkan Gambar Prabowo di APK Calon Kada
- Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak Kondusif, KPU Apresiasi Kinerja TNI-Polri
- KPU Diminta Sempurnakan Sirekap Sebelum Digunakan Untuk Pikada 2024
- Jam Debat Pilwalkot Bandung Terlalu Malam Diprotes Paslon, KPU Akan Evaluasi
- Lebih Dari 6 Ribu Orang Pindah Memilih di Pilkada Sumsel