Pakar Soroti Ekonomi Bangka Belitung yang Anjlok, Singgung Kasus Korupsi Timah

Pakar Soroti Ekonomi Bangka Belitung yang Anjlok, Singgung Kasus Korupsi Timah
Kerugian negara sebesar Rp 300 triliun pada korupsi timah harus dikaji ulang. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kepala Dinas Tenaga Kerja Bangka Belitung, Elius Gani, menyebut bahwa penutupan sejumlah perusahaan sawit yang terkait dengan pemilik smelter timah turut memperparah kondisi ekonomi.

"Kalau dibandingkan dengan angka tahun lalu ada 38 pekerja yang di-PHK, saat ini 1.527 orang kena PHK maka ada lonjakan signifikan karena adanya perusahaan smelter yang tutup sebagai akibat dari penertiban tata kelola timah," sebut Elius Gani.

Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan II-2024 hanya tumbuh 1,03 persen, jauh melambat dibandingkan 5,13 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Memasuki 2024, sektor pertimahan yang menjadi tulang punggung perekonomian Bangka Belitung menghadapi tantangan serius.

Dinamika industri timah, terutama terkait kasus dugaan korupsi sebesar Rp300 triliun, memberikan dampak besar terhadap ekonomi provinsi tersebut.

Sebelumnya, Aktris Sandra Dewi, mengungkapkan bahwa situasi di provinsinya kini semakin mencekam setelah Kejagung mulai mengusut kasus korupsi yang melibatkan PT Timah dan sejumlah perusahaan swasta.

"Keadaan Bangka Belitung pun menjadi mencekam, banyak terjadi pencurian, perampokan, dan begal di mana-mana," ujar Sandra beberapa waktu lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. (mcr4/jpnn)

Devi Valeriani mengatakan bahwa pertumbuhan laju ekonomi di Bangka Belitung sangat dipengaruhi oleh sektor ekspor timah.


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News