Pakar Soroti Langkah China Layangkan Protes Keras ke Indonesia Buntut Kajian KADI Tidak Kredibel
Menurut Hikmahanto, perhitungan margin dumping yang tidak tepat tersebut melanggar ketentuan-ketentuan dalam perjanjian terkait di antaranya Pasal 2.3 dan 2.4.
“China Chamber of Commerce of Metals, Minerals & Chemicals Importer & Exporters memiliki banyak kekhawatiran dan menganggap pelaksanaan investigasi KADI dilakukan secara bias dengan penilaian yang tidak tepat,” urainya.
“Dan, atas kerugian material yang telah kami sampaikan kepada KADI selama proses investigasi sama sekali tidak mendapatkan atensi dan tidak dituangkan dalam laporan akhir,” tambahnya.
Dengan sejumlah fakta tersebut, CCCMC meminta pemerintah Indonesia tidak mengadopsi rekomendasi yang dikeluarkan KADI dan membatalkan rencana pengenaan BMAD terhadap ubin keramik proselen asal China, karena tidak berdasarkan data yang objektif dan dilakukan secara adil.
Hal ini kata CCCMC bisa merusak hubungan kerja sama antara China dan Indonesia.
“Mengingat fakta-fakta penting di atas, kami dengan hormat meminta agar para menteri tidak mengacu dan atau mengadopsi rekomendasi KADI serta menghentikan investigasi karena hal ini akan berdampak serius pada kredibilitas perilaku adil dan objektif berdasarkan perjanjian kerja sama,” tega Hikmahanto.(fri/jpnn)
Pakar hukum internasional UI Profesor Hikmahanto Juwana menyoroti langkah China yang melayangkan surat protes keras atas rencana pengenaan BMAD ubin keramik.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- Tanggapi Harga Saham BUMN Turun, Pakar Keuangan: Murni Faktor Pasar, Bukan karena BPI Danantara
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik