Pakar: Thanos Serang Jaringan Kementerian/Lembaga Pemerintahan

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha menanggapi kabar peretasan jaringan internal sepuluh kementerian dan lembaga pemerintahan.
Pratama menjelaskan kabar ini belum bisa dipastikan kebenarannya dan perlu waktu untuk menunggu bukti.
“Kalau mereka sudah share bukti peretasannya seperti data dan biasanya upaya deface, baru kita bisa simpulkan memang benar terjadi peretasan," kata Pratama, Minggu (12/9).
Sebelumnya, Insikt Group melaporkan peretasan ini menggunakan private ransomware bernama Thanos.
Kelompok hacker asal Tiongkok Mustang Panda Group diduga melakukan peretasan sebagai upaya spionase Tiongkok dalam menghadapi situasi yang memanas di Laut China Selatan.
Menanggapi kabar tersebut, Pratama menilai bukti akan lebih sulit ditemukan jika memang tujuannya adalah upaya spionase dalam konflik internasional.
"Bila ini spionase antarnegara, memang bukti akan lebih sulit untuk didapatkan karena motifnya bukan ekonomi maupun popularitas,” jelas chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) itu.
Kabar ini, lanjut Pratama, bisa menjadi mengingat kementerian dan lembaga pemerintah untuk memeriksa sistem informasi dan jaringannya.
Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha menanggapi kabar peretasan jaringan internal sepuluh kementerian dan lembaga pemerintahan.
- TNI Bakal Operasi Siber, Inilah Pihak yang Akan Ditarget
- Perkuat Transformasi Sustainability, Olahkarsa Gelar Diskusi Dengan Para Ahli
- IDCI Nilai Pertahanan Siber Seharusnya Jadi Tugas Utama TNI
- Jaga Keamanan Data Pasien, RS Atma Jaya Gandeng ITSEC Asia
- Ekonom Sebut Penghentian PSN Berisiko Picu Ketidakpastian Ekonomi
- Pakar Soroti Tantangan Transisi Energi di Asia Tenggara, Stabilitas Kebijakan Jadi Kunci