Pake Jasa Kurir Cantik, Narkoba Jakarta Masuk Surabaya

Pake Jasa Kurir Cantik, Narkoba Jakarta Masuk Surabaya
BARANG BUKTI: Sabu-sabu yang disita petugas BNNP di Stasiun Pasar Turi dari kurir asal Jakarta kemarim (7/5). (Eko Priyono/Jawa Pos)

jpnn.com - NARKOBA dari Jakarta terus mengalir masuk ke Surabaya. Untung, sebagian di antaranya bisa digagalkan aparat hukum. Kali ini Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim menangkap seorang perempuan yang membawa setengah kilogram sabu-sabu. Dia dibekuk setelah turun dari kereta api di Stasiun Pasar Turi Surabaya.

Kurir narkoba itu adalah Dian Septitia Kusumawardhani alias Septi, 40, warga Tonatan, Ponorogo. Petugas juga menangkap Achmad Yunus, 27, warga Kapas Lor Kulon, Tambaksari, Surabaya. Keduanya ditangkap di tempat terpisah. Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Iwan Abdullah Ibrahim mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari informasi tentang pengiriman narkoba ke Jatim dari Jakarta. Informasi itu kemudian ditelusuri dengan mengirimkan satu tim pemburu ke Jakarta. ”Kami berusaha mendeteksi sebelum barang masuk Surabaya,” katanya.

Di Jakarta, tim pelacak menemukan Septi bertransaksi di pinggir jalan. Seorang kurir dengan menggunakan motor menghampiri Septi, lalu menyerahkan tas hitam. Pengendara motor yang mengenakan helm full face itu langsung kabur setelah transaksi.

Septi kemudian naik taksi menuju Stasiun Gambir. Dia membeli tiket kereta api Argo Anggrek Pagi menuju Surabaya. Petugas yang sedang menyamar lalu ikut membeli tiket dan memilih kursi yang berseberangan dengan Septi. Selama perjalanan, Septi memegang erat bungkusan tersebut. Tas cangklongnya yang berisi dompet malah digeletakkan begitu saja. ”Kami juga mencari tahu, jangan-jangan ada yang mengawal selama perjalanan,” jelasnya.

Setiba di Stasiun Pasar Turi, tidak ada seorang pun yang mendekati Septi. Kereta tiba sekitar pukul 18.30. Waktu itu, tim BNNP Jatim sudah menunggu di pintu keluar. Ketika melihat Septi, petugas langsung mendekat dan menangkapnya. Septi tidak bisa mengelak ketika petugas menyebut tas yang dibawanya berisi sabu-sabu. Sebab, dia memang tahu bahwa misinya adalah membawa sabu-sabu ke Surabaya.

Hasil temuan itu lantas dikembangkan oleh petugas. Sabu-sabu seberat setengah kilogram tersebut ternyata akan diambil seorang bandar sekaligus kurir di Surabaya. Septi diminta mencari tempat kos di kawasan Kedurus. ”Nanti ada yang ambil,” ucap Iwan. Septi disuruh meletakkan tas itu di sebuah gapura di Kedurus.

Permintaan itu langsung dipenuhi. Sebelumnya, lokasi tersebut dikepung tim BNNP Jatim. Selang sepuluh menit kemudian, datang seorang pria dan perempuan. Pria itu belakangan diketahui bernama Yunus dan perempuan tersebut istrinya, Nurul. Yunus lalu mengambil bungkusan yang ditaruh Septi di gapura. Saat itulah petugas menyergapnya.

Iwan mengatakan, Septi merupakan kurir yang biasa menerima order untuk mengirim narkoba. Yunus adalah bandar sekaligus penghubung antarbandar besar. ”Nama Yunus sudah lama terdengar. Baru kali ini bisa ketemu,” ucapnya. Petugas masih mendalami keterlibatan Nurul.

NARKOBA dari Jakarta terus mengalir masuk ke Surabaya. Untung, sebagian di antaranya bisa digagalkan aparat hukum. Kali ini Badan Narkotika Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News