Paket Bom Palsu untuk Hatoyama
Sabtu, 24 April 2010 – 10:23 WIB
Paket Bom Palsu untuk Hatoyama
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Yukio Hatoyama, tampaknya semakin tidak disukai rakyatnya. Jumat (23/4) kemarin, sebuah paket mencurigakan via pos dikirim ke kantor pemimpin berusia 63 tahun tersebut. Satuan penjinak bom sempat dikerahkan ke sana karena paket itu terindikasi mengandung baterai dan kabel.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Asahi, jubir tim penyelidik kepolisian mengatakan bahwa paket tersebut dikirim oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Ini merupakan lelucon yang dilatari maksud jahat," ujar jubir yang tidak disebutkan namanya itu, seperti dilansir Agence France-Presse. Beruntung, tidak ditemukan bom atau benda berbahaya lain dalam paket tersebut.
Baca Juga:
Belakangan, dukungan publik Jepang terhadap Hatoyama memang semakin berkurang. Apalagi, sejak kepala pemerintahan yang dilantik pada 16 September 2009 tersebut diterpa berbagai skandal politik. Mulai dari pelanggaran undang-undang dana kampanye, sampai kebijakan ekonomi yang tidak berhasil membuat Jepang keluar dari jerat krisis.
Dalam jajak pendapat pekan lalu, diketahui bahwa dukungan pemerintah terhadap pemerintahan Hatoyama anjlok pada level 23,7 persen. Padahal, beberapa hari sebelumnya, popularitas sang PM masih berada pada level 28,6 persen. Konon, penyebab utama menurunnya popularitas Hatoyama adalah sengketa Jepang-AS soal pangkalan militer di Okinawa. (hep/ami/ito/jpnn)
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Yukio Hatoyama, tampaknya semakin tidak disukai rakyatnya. Jumat (23/4) kemarin, sebuah paket mencurigakan via
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal