Paket Buku di Wonosobo
Minggu, 20 Maret 2011 – 06:59 WIB
WONOSOBO -- Para santri dan warga di sekitar Pondok Pesantren Al Anwar Jawar, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, kemarin (19/3) digegerkan oleh paket buku yang diduga berisi bom. Sebab, pengirim paket buku tersebut mencurigkan. Oleh petugas, paket berisi empat buku tebal itu ditempatkan di ladang dan diledakkan. "Begitu membaca surat tersebut, saya langsung menelepon pihak kepolisian. Apalagi, saat ini marak dengan teror bom buku," katanya. Petugas Polres Wonosobo yang datang ke pondok segera meletakkan paket itu di ladang yang tak jauh dari pesantren. Selanjutnya, polisi menghubungi tim penjinak bom dari Satbrimob Subdetasemen IV C Pelopor Kutoarjo untuk mengurai isi paket tersebut.
Pengirim buku mencurigakan itu datang ke pesantren sekitar pukul 15.30 WIB. Paket buku itu diserahkan kepada salah seorang santri bernama Mujahidin. Setelah menerima, Mujahidin tidak langsung membukanya. Paket tersebut baru dibuka setelah diserahkan kepada Pengasuh Pesantren KH Mu"tiqun Asnawi sekitar puku 16.00.
Menurut Mu"tiqun, setelah menerima paket buku tersebut, dirinya hanya membuka surat pengantar yang dikirim oleh penerbit Lazuardi Birru. Yang membuat dia curiga, pengantar surat menyebutkan bahwa buku tersebut merupakan novel berjudul Ketika Nurani Bicara yang mengisahkan testimoni Ali Imron, pelaku bom Bali I, yang telah menyesali perbuatannya.
Baca Juga:
WONOSOBO -- Para santri dan warga di sekitar Pondok Pesantren Al Anwar Jawar, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, kemarin (19/3) digegerkan oleh paket
BERITA TERKAIT
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi
- Innalillahi, 4 Santri Meninggal Tertimbun Tanggul Kolam Roboh di Sukabumi
- Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Kekeringan
- 390 PPPK 2021 Gowa Dapat Perpanjangan SK, Adnan Purichta Ichsan Beri Pesan Tegas