Paket Ikan Asin Isi Duit Ala Akil Mochtar
jpnn.com - JAKARTA - Supir dan asisten pribadi Muhtar Ependy, Miko Fanji Tirtayasa mengaku pernah menyambangi rumah dinas Akil Mochtar di Komplek Widya Chandra. Saat itu dia datang bersama Muhtar.
Hal itu diungkapkannya saat bersaksi dalam persidangan terdakwa kasus dugaan suap penanganan sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi dan pencucian uang Akil Mochtar.
"Pernah nganter Pak Muhtar ke Kompleks Kementerian Widya Chandra. Nganterin paket ikan asin," kata Miko saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (7/4).
Miko mengatakan, sesampainya di rumah dinas Akil, dia bertemu dengan sopir Akil, Daryono. Saat itu mereka duduk bersama di garasi. Sedangkan Muhtar masuk ke dalam rumah.
Setelah itu, Daryono masuk ke dalam rumah. Akhirnya Miko naik ke dalam mobil. Begitu masuk ke mobil, dia melihat bahwa dus ikan asin itu berisi duit.
"Saya lihat ada dus kira-kira dua. Kita lihat itu uang. Dus itu dilakban warna cokelat. Uang rupiah pecahan 100 ribu," ujar Miko.
Miko menyatakan, dia disuruh menurunkan dus itu dari dalam mobil. Saat menurunkan dus, Miko dibantu oleh Daryono. "Diserahkan ke Pak Daryono," ucapnya.
Sesudah itu, Miko menyatakan, dia dan Muhtar meninggalkan rumah dinas Akil. Dua buah kardus berisi uang yang ukurannya lebih besar dari kardus indomie itu tidak dibawa pulang. "Enggak (dibawa pulang)," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Supir dan asisten pribadi Muhtar Ependy, Miko Fanji Tirtayasa mengaku pernah menyambangi rumah dinas Akil Mochtar di Komplek Widya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak