Paket Kiriman Motor Mudik Meningkat
jpnn.com - MADIUN - Sepeda motor juga ikut "mudik" Lebaran. Buktinya, pengiriman sepeda motor ke wilayah Madiun dan sekitarnya naik signifikan menjelang Idul Fitri, terutama yang dikirim melalui jasa kereta api.
Motor-motor itu kebanyakan dikirim dari Jakarta, Bandung, Bogor, Jogjakarta, Surabaya, dan Malang. "Dalam sehari, kami bisa menerima 100-150 paket motor dari berbagai daerah. Memang ada kenaikan jumlah kiriman motor menjelang Lebaran," papar Kepala Stasiun KA Madiun Sugeng Muji Wibowo kepada Jawa Pos Radar Madiun, Sabtu (3/8).
Peningkatan jumlah kiriman barang terjadi sejak H-10 Lebaran. Selain motor, ada kiriman seperti pakaian, makanan, dan kebutuhan sehari-hari yang lain. Beberapa kereta yang memiliki gerbong barang pengangkut paket adalah KA Bima, Gajayana, Matarmaja, Gayabaru, Malabar, dan Sri Tanjung.
"Tidak semua rangkaian ada kereta barangnya. Jadi, memang kami batasi,"' tambahnya.
Pembatasan itu berkaitan dengan daya angkut gerbong kereta agar tidak terjadi overload. "Besok (hari ini, Red) layanan paket sudah kami tutup karena memaksimalkan pelayanan penumpang," kata Sugeng.
Kenaikan jumlah kiriman paket dibenarkan Vialana, salah seorang pengelola jasa paket di Stasiun KA Madiun. Perempuan yang akrab disapa Vina itu menjelaskan, kenaikan paket naik sepekan terakhir.
Kini dalam sehari, perusahaan paket yang diurus bisa menerima 30 motor. Itu belum termasuk kiriman barang yang lain. "Tapi, mulai besok (hari ini, Red) kami tutup," jelasnya. (rgl/irw/jpnn)
MADIUN - Sepeda motor juga ikut "mudik" Lebaran. Buktinya, pengiriman sepeda motor ke wilayah Madiun dan sekitarnya naik signifikan menjelang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja