Paket Stimulus Obama Mulus
Pasar Finansial Belum Respons Positif
Jumat, 30 Januari 2009 – 04:36 WIB
WASHINGTON - Presiden AS Barack Hussein Obama berhasil lulus ujian pertamanya. Program stimulus ekonomi yang diusung presiden AS berkulit hitam pertama itu berjalan mulus. DPR AS kemarin memberikan lampu hijau terhadap paket penyelamatan ekonomi senilai USD 819 miliar (sekitar Rp 9.000 triliun) tersebut lewat voting 244-188. Menurut Obama, para pekerja yang kena PHK butuh pertolongan secepatnya. Termasuk para pekerja yang segera menjadi korban PHK. ’’Mereka pulang ke rumah untuk mengatakan kepada istri, suami, dan anaknya bahwa mereka tak punya pekerjaan lagi. Banyak pula yang hidup dalam ketakutan bahwa mereka akan menjadi korban PHK selanjutnya. Mereka itu yang perlu pertolongan segera,’’ ujar Obama.
Selanjutnya, program ekonomi terbesar sepanjang sejarah AS itu dibawa ke senat pekan depan. Meski seluruh anggota DPR dari Partai Republik yang berjumlah 177 menolak stimulus, dominannya Partai Demokrat di DPR AS membuat program Obama berjalan tanpa hambatan.
Baca Juga:
Hanya sebelas anggota DPR dari Partai Demokrat yang menolak paket stimulus. Rencananya, dana sebesar itu akan digunakan untuk menstimulisasi ekonomi AS lewat pemberian keringanan pajak serta penciptaan lapangan kerja. ’’Program pemulihan ini akan menciptakan 3 juta lapangan pekerjaan baru hingga beberapa tahun ke depan. Kita harus bekerja dengan cepat, waktu kita tidak banyak,’’ kata Obama di Washington DC seperti dikutip Associated Press kemarin.
Baca Juga:
WASHINGTON - Presiden AS Barack Hussein Obama berhasil lulus ujian pertamanya. Program stimulus ekonomi yang diusung presiden AS berkulit hitam pertama
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer