Pakistan Bantah Persenjatai Taliban
Kamis, 02 Februari 2012 – 13:34 WIB
Dokumen berjudul Negara Taliban itu mengklaim bahwa Islamabad melalui dinas intelijennya, ISI, terlibat dengan pemberontakan. Taliban yakin akan meraih kemenangan ketika tentara Barat meninggalkan Afghanistan pada 2014.
Baca Juga:
Dalam waktu bersamaan kemarin, Taliban membantah bahwa akan segera terjadi negosiasi dengan pemerintahan Karzai di Arab Saudi. "Tidak benar jika ada laporan yang menyatakan bahwa delegasi dari Emirat Islam (Taliban, Red) akan bertemu dengan perwakilan pemerintah Karzai di Arab Saudi dalam waktu dekat ini," tulis pernyataan Taliban dalam situs resminya.
Pejabat pemerintah Afghanistan menyatakan, pertemuan di Arab Saudi tersebut adalah kelanjutan negosiasi yang sudah berlangsung di Qatar antara Taliban dan AS. Tapi, tidak jelas apakah Taliban yang menolak berbicara dengan pemerintah Afghanistan ataukah Saudi enggan menjadi mediator negosiasi sebelum Taliban memutuskan untuk meninggalkan Al Qaeda.
Sebelumnya, Taliban telah memulai negosiasi awal dengan AS di Qatar untuk merumuskan jalan damai dan mengakhiri perang. Namun, kemarin Taliban menyatakan bahwa mereka belum memasuki tahap negosiasi dengan AS dan sekutunya. "Sebelum ada negosiasi, harus ada tahap membangun kepercayaan (di antara kedua pihak). Dan itu belum dilakukan," terang jubir Taliban. Salah satu tuntutan Taliban kepada AS adalah membebaskan lima pemimpin mereka dari penjara Teluk Guantanamo. (AFP/AP/cak/dwi)
KABUL--Pemerintah Pakistan membantah tuduhan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bahwa pihaknya secara diam-diam telah melindungi pemberontak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer