Pakistan Mulai Sidangkan Tiga Janda Bin Laden
Senin, 02 April 2012 – 12:42 WIB

Pakistan Mulai Sidangkan Tiga Janda Bin Laden
TIGA janda Osama Bin Laden, akan diseret ke pengadilan Pakistan atas pelanggaran izin tinggal. Ancaman hukumannya 10 tahun penjara. Ketiga perempuan yang diidentifikasi oleh pejabat AS dan Pakistan sebagai Amal Ahmed Abdul Fateh, Khairiah Sabar dan Siham Sabar, telah ditahan Pakistan sejak US Navy SEAL berhasil menggerebek persembunyian Osama bin Laden di Abbottabad dan membunuh pemimpin Al Qaeda tersebut pada 2 Mei tahun lalu.
Meski mendapat penentangan dari banyak negara-negara Islam lainnya, pihak berwenang Pakistan tetap memulai proses hukum terhadap janda Bin Laden."Diharapkan penuntutan bisa segera diajukan Senin," ujar sumber dilansir CNN, Senin (2/4).
Dua dari tiga istri Bin Laden yang ditahan ialah warga negara Arab Saudi. Sedangkan satu lagi berasal dari Yaman. Pemerintah Yaman sendiri, telah mendesak Pakistan untuk membebaskan istri Bin Laden, Amal al-Sadeh dan empat anaknya. Saat pasukan US Navy SEAL berhasil menyerbut persembunyian suaminya, Amal sempat mengalami luka tembak.
"Kami meminta otoritas Pakistan menarik kembali tuntutannya dan mengembalikan Amal ke pemerintah Yaman," kata Menteri Luar Negeri Yaman Abu Bakr al-Qirbi.
TIGA janda Osama Bin Laden, akan diseret ke pengadilan Pakistan atas pelanggaran izin tinggal. Ancaman hukumannya 10 tahun penjara. Ketiga perempuan
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal