Pakistan Siap Perang Lawan India
Tolak Ekstradisi Dalang Teror Mumbai
Rabu, 10 Desember 2008 – 16:46 WIB

Pakistan Siap Perang Lawan India
ISLAMABAD - Eskalasi ketegangan antara India dan Pakistan pasca-serangan teror di Mumbai akhir bulan lalu semakin meningkat. Bukan hanya menolak permintaan India untuk menyerahkan tersangka dalang teror yang ditangkap di wilayah Kashmir, kemarin Pakistan bahkan menyatakan siap perang melawan negeri tetangganya itu. Senada dengan Qureshi, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari berharap dapat meningkatkan hubungan bilateral dengan India, meski India sebelumnya telah meningkatkan keamanan mereka di perbatasan dengan Pakistan sampai level siap perang. Bukti niat baik itu, kata Zardari, sejak teror Mumbai terjadi, Pakistan tidak pernah berhenti memburu para pelaku. Hingga saat ini pun, pasukan keamanan Pakistan masih berjuang keras bersama intelijen asing untuk membongkar skenario teror yang menewaskan sedikitnya 190 orang tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi di hadapan media, seperti dilansir Daily Telegraph kemarin (9/12). "Kami memang tidak ingin memulai perang, tapi kami berada dalam posisi siap jika suatu saat perang benar-benar terjadi," katanya.
Baca Juga:
Menurut Qureshi, Pakistan sudah mengirimkan sinyal yang sangat jelas bahwa mereka sama sekali tidak menginginkan perang melawan India. "Kami sangat ingin berdamai dengan India. Tapi, kami juga tidak mau dianggap lemah," tandasnya, seperti dikutip Agence France-Presse.
Baca Juga:
ISLAMABAD - Eskalasi ketegangan antara India dan Pakistan pasca-serangan teror di Mumbai akhir bulan lalu semakin meningkat. Bukan hanya menolak
BERITA TERKAIT
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Gempa M 7,2 Melanda Lepas Pantai Papua Nugini
- Gempa Myanmar, Korban Meninggal Dunia Mencapai 3.301 Orang
- Tornado Menyapu Amerika, 55 Juta Jiwa Terancam
- Trump Berulah, Macron Desak Perusahaan Prancis Setop Berinvestasi di Amerika