Pakistan Tolak Serahkan Tersangka Teror Mumbai
Kamis, 04 Desember 2008 – 05:19 WIB

Pakistan Tolak Serahkan Tersangka Teror Mumbai
ISLAMABAD - Desakan India agar Pakistan menyerahkan tersangka teror yang tertulis dalam daftar 20 buron paling dicari ditanggapi dingin. Kemarin Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengisyaratkan tidak akan menyerahkan para tersangka teror yang diinginkan India tersebut. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Condoleezza "Condi" Rice dilaporkan tiba di India. Zardari pun meragukan klaim India bahwa satu-satunya tersangka teror yang tertangkap hidup-hidup itu berasal dari Pakistan. Apalagi, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan dia warga Pakistan. "Pelaku, siapa pun mereka, adalah individu-individu yang tidak punya kewarganegaraan. Karena itu, mereka bisa saja berlindung di negara mana pun di dunia ini," tegas pemimpin 53 tahun itu seperti dikutip Agence France-Presse.
Pernyataan itu diungkapkan Zardari saat menjadi bintang tamu program Larry King Live di CNN. Dalam kesempatan tersebut, King sempat dua kali menanyakan kesediaan Pakistan menuruti India untuk menyerahkan para tersangka. "Jika kami punya cukup bukti, kami akan menyidang mereka sendiri. Kami bakal mengadili mereka di negara kami dan menjatuhkan hukuman," papar duda Benazir Bhutto tersebut seperti dilaporkan The Associated Press kemarin (3/12).
Baca Juga:
Sebagai pemimpin baru, Zardari bakal dikecam keras oleh para pendukungnya jika menyanggupi permintaan seterunya, India. Sebab, dia yakin, kelompok muslim dan nasionalis yang menjadi tiang penyangga utama pemerintahannya pasti akan langsung berontak. Mereka juga tidak terima dengan tudingan India bahwa Pakistan terlibat dalam teror yang menewaskan sekitar 195 orang pekan lalu.
Baca Juga:
ISLAMABAD - Desakan India agar Pakistan menyerahkan tersangka teror yang tertulis dalam daftar 20 buron paling dicari ditanggapi dingin. Kemarin
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal