Paksa Dua Siswi SMP Pesta Seks

Usai Pesta Miras di Gubuk

Paksa Dua Siswi SMP Pesta Seks
Paksa Dua Siswi SMP Pesta Seks

jpnn.com - TULUNGAGUNG - Para orang tua harus lebih intens mengawasi anaknya dalam pergaulan. Sebab, Tulungagung kembali diguncang pencabulan yang dilakukan pelajar. Kali ini menimpa dua pelajar SMP. Sebut saja Mawar dan Melati.

Mereka adalah warga Kecamatan Ngunut. Mereka diduga dicabuli dan disetubuhi dua pemuda, yakni SC, 18, dan MA, 20, yang sama-sama warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut. Perbuatan tersebut dilakukan setelah mereka pesta miras di sebuah gubuk di kawasan Kaliwungu, Kecamatan Ngunut. Bahkan, disinyalir, mereka sempat berganti pasangan. Peristiwa bermula saat korban pulang sekolah pada Rabu (2/10) sekitar pukul 14.00.

Sebenarnya, dua korban langsung pulang ke rumah masing-masing. Tetapi, setiba di rumah, Melati langsung pergi lagi tanpa berpamitan kepada orang tua. Melati pergi mengajak Bunga dan langsung bertemu dengan dua pelaku. Sebelumnya, mereka memang berjanji untuk bertemu. Korban dan pelaku diketahui saling mengenal melalui pesan singkat alias SMS.

Dua pasangan itu lantas pergi berboncengan dengan sepeda motor. Mereka menuju ke kawasan Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut. Sebelumnya, pelaku sempat berhenti di sebuah warung untuk membeli minuman keras (miras). Setibanya di TKP, dua pasangan tersebut berhenti di sebuah gubuk kecil. Dua pasangan itu ber­pacaran di lokasi hingga matahari terbenam.

Mengetahui hari mulai gelap, dua korban mengajak pulang. Namun, oleh dua pelaku, mereka justru diajak mabuk. Meski sempat menolak, korban akhirnya menuruti pelaku. Empat ABG itu pun mabuk bersama. Ketika mabuk berat, dua korban disetubuhi pelaku di gubuk tersebut.

"Pelaku mencabuli dan menyetubuhi korban dalam keadaan mabuk. Mereka pesta miras dan seks," ungkap Kasubbaghumas Polres Tulungagung AKP Dwi Hartaya.

Menurut dia, berdasar pengakuan pelaku, pesta seks itu dilakukan bergantian. Artinya, dua pelaku tersebut sempat berganti pasangan. Setelah puas melampiaskan hasrat, dua pasangan itu pulang ke rumah.

Sekitar pukul 02.00, orang tua Melati yang sudah mencari anaknya ke beberapa lokasi di sekitar rumah mengetahui bahwa anaknya berboncengan dengan MA yang tidak jauh dari rumah. "Orang tua Melati menunggu bersama warga. Mereka langsung dicegat," kata Hartaya.

TULUNGAGUNG - Para orang tua harus lebih intens mengawasi anaknya dalam pergaulan. Sebab, Tulungagung kembali diguncang pencabulan yang dilakukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News