Paksakan Kantor Perwakilan, DPD Dituding Kejar Rente
Senin, 27 Juni 2011 – 23:03 WIB
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) diingatkan untuk tidak ikut-ikutan dengan DPR yang pilih tebal kuping soal masalah pembangunan kantor. Peneliti Indonesi Corruption Watch (ICW), Ade Irawan, menyarankan DPD untuk lebih banyak belajar dan mendengar terkait pembangunan kantor, bukan malah mencontoh DPR yang menuai dengan proyek gedung barunya. Lebih lanjut Ade menegaskan, DPD harus bisa menjelaskan alasan pembangunan kantor perwakilan itu kepada masyarakat. Sebab, proses pembangunan gedung perwakilan DPD ini lebih tertutup ketimbang rencana pembangunan gedung DPR.
"DPD jangan mencontoh kesalahan DPR. Jangan sampai DPD dibilang telinganya lebih tebal dari DPR,” kata Ade di Jakarta, Senin (27/6). Dia menilai, alasan pembangunan gedung baru DPR dan kantor perwakilan DPD di daerah sama-sama tak jelas.
Baca Juga:
“Sama saja dengan DPR, alasannya tidak jelas. Membangun gedung baru itu ada aturan mainnya. Biasanya mengikuti standar PU, seperti luas gedung, dan berapa harga,” imbuh Ade.
Baca Juga:
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) diingatkan untuk tidak ikut-ikutan dengan DPR yang pilih tebal kuping soal masalah pembangunan kantor. Peneliti
BERITA TERKAIT
- Tinjau Makan Bergizi Gratis di Kota Bogor, Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Hal Ini
- Saleh PAN: Selamat Bekerja Buat Mas Pramono dan Bang Rano
- Dituduh Curang Bersama KPU di Pilkada Siak, Afni: Silakan Rakyat Menilai Sendiri
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini