Pala Organik Ambon Meluncur ke Uni Eropa dan Timur Tengah
jpnn.com, AMBON - Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor biji pala organik sebanyak 83 ton serta bunga pala (fulli) sebanyak 60 ton.
Ekspor ini memiliki tujuan negara Eropa Belanda, serta negara Asia Dubai dan India. Tak main-main, nilai ekspor ini jumlahnya mencapai Rp24.075.000.000.
"Jika dirinci, nilai untuk biji pala sebesar Rp11. 475.000.000 dan fulli sebesar Rp12.600.000.000," ujar Direktur Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono.
Menurut dia, ekspor ini merupakan momentum yang penting untuk memulai kejayaan produk organik.
Apalagi, biji pala maluku merupakan hasil budidaya sejumlah kelompok tani berbasis komoditas perkebunan yang diproduksi langsung PT. Kamboti Pusaka Maluku.
"Terlebih permintaan pala sangat besar dari negara tetangga. Maka itu, produksi pala memiliki potensi besar yang sangat luar biasa," katanya.
Kasdi mengatakan, Kementan berkomitmen akan mendukung semua aspek hulu dengan menyediakan bantuan-bantuan benih yang bermutu, berkualitas dan memikili produktivitas dua hingga tiga kali lipat dari saat ini.
"Produktivitas saat ini hanya 0,4 ton per hektare. Kita akan membuat bibit unggul dengan produktivitas 1,2 ton per hektare. Nah itu kita penuhi maka sangat luar biasa," katanya.
Data statisktik perkebunan tahun 2017 mencatat luas lahan perkebunan pala di Indonesia mencapai 196.983 hektar
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya