Palangka Raya, Jokowi dan Ide Bung Karno
Sementara Palangka Raya, berada di pulau tua yang tidak terkena ring of fire, tak memiliki gunung api aktif dan bukan daerah gempa. Sehingga dapat dikatakan kota di Kalimantan Tengah itu miskin ancaman kebencanaan, dan minim pengaruh kenaikan muka air laut akibat pemanasan global.
"Berbeda dengan Jakarta, sebaik apapun kita mengelola Jakarta, siapapun gubernurnya, akan menghadapi fenomena alam yang maha dahsyat," katanya.
Palangka Raya menurutnya memenuhi syarat dari berbagai aspek. Baik geografis, pertahanan, nawacita, maupun ketersediaan lahan. Walau demikian, keinginan Presiden Jokowi memboyong pemerintahan ke Pulau Kalimantan bukan hal sulit namun tidak mudah juga.
Dibutuhkan pendalaman dan kajian multi aspek secara mendalam untuk mewujudkan keiinginan itu. Tidak hanya membutuhkan banyak biaya dikarenakan butuh pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang, juga membutuhkan kesiapan mental dan kesatuan paham untuk pindah.
"Faktanya 80 persen penduduk berada di Pulau Jawa, mereka akan terpisah oleh laut untuk sampai ke ibukota baru nantinya. Tapi keinginan ini harus dikaji dan segera mengambil sikap," pungkas Arteria.(fat/jpnn)
Keinginan Presiden Joko Widodo menjadikan Palangka Raya sebagai ibu kota negara, mengingatkan politikus PDIP Arteria Dahlan pada Presiden RI pertama
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya