Palestina Bergembira di Atas Penderitaan Donald Trump
jpnn.com, RAMALLAH - Kepergian Presiden Amerika Serikat Donald Trump dari Gedung Putih akan melegakan rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel, kata para pemimpin Palestina, Minggu.
Utusan khusus Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Shaath, mengatakan kepada Anadolu bahwa pemerintahan Trump adalah yang terburuk bagi rakyat Palestina.
"Bagi kami, ini sebuah keuntungan dari lengsernya Trump. Namun, kami tidak memperkirakan akan ada perubahan strategis yang esensial dalam sikap Amerika terhadap perjuangan Palestina," ia melanjutkan.
Anggota senior Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi, menyerukan penyesuaian ulang dari AS.
Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina (PNI), Mustafa Barghouti, merasa senang dengan hasil pemilu AS. Menurutnya, Trump merupakan peradaban presiden Amerika terburuk yang ditemui di zaman modern.
"Trump merusak hubungan dan politik internasional. Apa yang disebut 'Kesepakatan Abad ini' merupakan hal terburuk yang dilakukannya bagi rakyat Palestina," katanya.
Gerakan Mujahidin, bagian dari perlawanan Palestina, turut mengomentari hasil pemilu AS dan menyebutkan kejatuhan Trump sama dengan ambruknya seluruh sistem yang mengkhianati rakyat mereka sendiri dan Palestina. (ant/dil/jpnn)
Bagi Palestina, Donald Trump adalah presiden terburuk yang pernah dimiliki Amerika Serikat
Redaktur & Reporter : Adil
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- JDF & Ketua MPR RI Sepakat Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina