Palestina Bersatu, Begini Reaksi Israel

jpnn.com, TEL AVIV - Ribuan warga Palestina di Gaza turun ke jalan merayakan ditekennya perjanjian rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas. Kesepakatan itu akan menyatukan Palestina di bawah sebuah pemerintah gabungan.
Sayang, kabar baik itu ditanggapi secara dingin oleh Israel. Negara Zionis itu tak mau begitu saja mencoret Hamas dari daftar ancaman.
"Israel akan terus mengamati setiap perkembangan di lapangan dan bertindak sepatutnya." Demikian bunyi pernyataan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Kamis (12/10).
Israel selama ini menganggap Hamas sebagai kelompok teroris. Maklum, kelompok yang menguasai Gaza itu bercita-cita menghapus negara Israel dari muka bumi. Sejak 2008, kedua kubu sudah tiga kali terlibat konflik bersenjata.
Nah, dalam rekonsiliasi kali ini, Hamas setuju untuk menyerahkan kontrol administratif Gaza ke pemerintahan yang baru per 1 Desember mendatang.
Meski begitu, Israel tetap bersikeras bahwa semua senjata Hamas harus dilucuti. Israel juga menuntut Palestina mematuhi semua perjanjian internasional yang sudah disepakati sebelumnya.
Selain itu, Tel Aviv tentu saja menuntut otoritas di Palestina mengakui kedaulatan mereka. Tanpa itu semua, Israel tak akan mengubah kebijakan mereka terkait Palestina. (dil/jpnn)
Israel tak berpanjang lebar menanggapi kabar ditekennya perjanjian rekonsiliasi antara Fatah dengan Hamas
Redaktur & Reporter : Adil
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- Soal Evakuasi 1.000 Warga Palestina, TB Hasanuddin: Harus Dipertimbangkan Matang
- FPN Wanti-Wanti Prabowo soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia