Palestina Merdeka, Akhir Jalan Revolusi
Analis Tanggapi Upaya Ajukan Status Anggota Penuh PBB
Minggu, 18 September 2011 – 04:58 WIB
RAMALLAH - Selangkah lagi keinginan Palestina agar mendapat pengakuan sebagai negara merdeka dan berstatus sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi kenyataan. Hal itu akan bisa diketahui pada Jumat depan (23/9) saat dibuka perdebatan di PBB tentang status kenegaraan yang diajukan Palestina.
Pertanyaannya, jika Majelis Umum (MU) PBB nantinya mengakui rival Israel itu sebagai negara, akankah Barat dan media internasional menggunakan istilah "Palestina" dan menghilangkan "wilayah pendudukan" yang biasa dipakai selama ini.
Baca Juga:
Menurut Neil Macdonald, analis politik yang juga koresponden senior CBC News di Washington D.C., jika Palestina bisa masuk dalam daftar kata resmi di dunia, itu berarti bahwa negara Palestina juga ada. Sejauh ini istilah tersebut hanya digunakan rakyat Palestina sendiri maupun sejumlah negara yang mendukung mereka. Pengakuan itu juga tetap punya legitimasi kuat kendati Israel, Amerika Serikat (AS), dan Kanada bersikukuh untuk menolak.
"Pengakuan seperti itu menunjukkan cara ampuh bagi sebuah bangsa mendapatkan status kenegaraan," katanya dalam analisis yang dimuat CBC News edisi online Jumat lalu (16/9). Negara Palestina yang merdeka, lanjut dia, akan menjadi akhir dari perjalanan revolusi yang diperjuangkan rakyat dan para pemimpinnya.
RAMALLAH - Selangkah lagi keinginan Palestina agar mendapat pengakuan sebagai negara merdeka dan berstatus sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa
BERITA TERKAIT
- Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza