Palestina Merdeka, Akhir Jalan Revolusi
Analis Tanggapi Upaya Ajukan Status Anggota Penuh PBB
Minggu, 18 September 2011 – 04:58 WIB

Palestina Merdeka, Akhir Jalan Revolusi
Israel dan sekutunya juga menganggap pemerintahan Abbas telah meneken kesepakatan kerja sama (rekonsiliasi) dengan kelompok garis keras Hamas. Hingga kini Hamas masih memilih jalan kekerasan untuk melawan pendudukan Israel dari wilayah kekuasaannya di Jalur Gaza.
Namun, rakyat Palestina dan pendukungnya berargumen bahwa saat David Ben Gurion mendirikan pemerintahan Israel pada 1948, mereka juga memberikan amnesti kepada kelompok garis keras Yahudi seperti Irgun dan Stern Gang. Kedua kelompok tersebut menyerang tentara dan warga sipil.
Faktanya, setahun sebelum Israel mengajukan status negara dan keanggotaan, utusan khusus PBB untuk Timur Tengah Folke Bernadotte dibunuh oleh Sten Gang. Mereka menganggap Bernadotte mengancam kepentingan Israel. Pembunuhan itu belakangan diketahui diperintahkan oleh Yitzhak Shamir, yang kemudian menjabat sebagai perdana menteri Israel. "Tidak ada seorangpun yang dihukum atas pembunuhan tersebut," tulis Macdonald.
Kekuatan strategi Abbas didasarkan pada kemampuan dirinya dan timnya untuk menyelaraskan tuntutan dunia internasional selama berpuluh-puluh tahun. Yakni, bekerja sesuai dengan kerangka hukum dan institusi internasional.
RAMALLAH - Selangkah lagi keinginan Palestina agar mendapat pengakuan sebagai negara merdeka dan berstatus sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa
BERITA TERKAIT
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina