Paling Aman tuh Nikmati Libur Lebaran dengan Cara ini
Eka mengatakan risiko tetap tinggi bila terjadi kerumunan di tempat wisata akibat orang-orang yang tidak bisa menjaga jarak.
Meski pengunjung yang datang berasal dari zona hijau atau daerah setempat, jangan sampai terjadi kerumunan karena bisa menimbulkan risiko penyebaran virus.
"Paling penting bagi pengelola dan pemerintah lokal adalah menjamin VDJS (Ventilasi-Durasi-Jarak-Sirkulasi) ada, dan untuk itu yang utama adalah membatasi jumlah pengunjung," kata Eka.
Jadi wisatawan yang bertanggungjawab
dr. Ichwan Zuanto yang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia berpendapat wisata lokal saat lebaran tidak dilarang, tapi tidak mengapa bila masyarakat memilih di rumah saja.
Sebab, dia menilai angka kejadian kasus pasien terinfeksi yang belum bisa dikendalikan dan memunculkan klaster-klaster yang sifatnya eksklusif misalnya perkantoran, menunjukkan bahwa masyarakat belum siap penuh untuk menyelenggarakan aktivitas kontak sosial.
Dia menegaskan, kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci utama untuk memutus mata rantai transmisi COVID-1.
Dia mengingatkan masyarakat yang ingin berwisata untuk tidak mengabaikan protokol karena bisa membawa dampak buruk di masa depan.
Ingin menikmati libur Lebaran di luar rumah? Paling aman tuh dengan cara cara ini.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN