Paling Mahal Buku Pram, Yang Istimewa Karya Tan Malaka
Jumat, 14 Desember 2012 – 09:16 WIB
Buku-buku berhaluan kiri yang sempat menjadi momok Orba, antara lain, karya D.N. Aidit, Tan Malaka, dan Pramoedya Ananta Toer. Buku-buku tersebut pernah diberedel dan distigma sebagai buku propaganda komunis. "Ketika buku-buku itu diberedel dan dibakar pada 1965, yang tersisa jadi sangat jarang. Buku-buku koleksi saya ini adalah yang selamat dari tragedi itu," jelasnya.
Buku-buku D.N. Aidit termasuk yang amat langka. Kalaupun ada, buku tersebut tidak berbentuk karangan asli, melainkan berformat seri pemikiran sejarah atau biografi tokoh pergerakan (PKI).
Gieb mengakui, tulisan para pemikir dengan label ekstrem kiri tersebut kini jarang dipublikasikan secara masif. Salah satunya karena tidak sesuai dengan selera pasar. "Pasar buku (kiri) memang tipis banget. Bisa dihitung dengan jari. Umumnya kolektor," tutur dia.
Penerbit buku-buku kiri setali tiga uang. Jarang yang punya modal kuat sehingga berani "melawan arus" pasar. "Bahkan, tahun depan ada yang mau tutup karena tak kuat lagi."
Konsistensi Harri Purnomo mendalami literasi "sayap kiri" belum tertandingi di Indonesia. Setidaknya, dia telah mengoleksi serta "menghabiskan"
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala