Paling Menegangkan Pelayanan Konsumsi
Kamis, 15 September 2011 – 07:45 WIB
MUSIM haji tahun ini segera tiba. Setiap kali penyelenggaraan ibadah haji selalu menarik perhatian publik. Tak heran jika pelayanan haji banyak menuai pujian sekaligus suara sumbang. Namun begitu, suara minor lebih mendominasi. Padahal, pemerintah terus melakukan upaya perbaikan dari tahun ke tahun. Hingga kini perbaikan itu makin terasa, utamanya soal jarak pemondokan dan catering.
Sebagian Pengamat mengatakan pelayanan jamaah haji buruk, pendapat Pak SDA?
Bagaimana cara Kementerian Agama mengukur kepuasan jamaah haji? Perlu ada indikator dan ukuran tingkat pemenuhan kebutuhan dan harapan jamaah haji. Kami menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Survei lainnya untuk mensurvei Kepuasan Jamaah Haji terhadap Penyelenggaraan Ibadah Haji pada 2010 M/1431 H lalu. Upaya itu dilakukan untuk mengukur kinerja penyelenggaraan ibadah haji pada berbagai aspek dan dimensi, indeks kepuasan, tingkat kepuasan, dan tingkat harapan sesungguhnya yang dirasakan jamaah haji.
Apa objek surveinya?
Apalagi dengan tangan dingin Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) yang juga Ketua Umum PPP, kualitas pelayanan ibadah haji itu membaik. Seperti apa tingkat kualitas pelayanan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1431H/2010M lalu? Berikut petikan wawancara khusus Wartawan INDOPOS (Grup JPNN), Hari Azhari, di kediaman pribadinya belum lama ini.
Sebagian Pengamat mengatakan pelayanan jamaah haji buruk, pendapat Pak SDA?
Kita terus mengevaluasi untuk perbaikan pelayanan setiap pelaksanaan ibadah haji. Untuk memenuhi harapan itu, sudah pasti harus ada kesungguhan niat. Kita harus bekerja lebih awal, lebih cermat dan lebih keras. Misalnya, mencari rumah (pemondokan, red) dan catering untuk konsumsi jemaah. Itu kita lakukan jauh sebelum negara lain melakukan. Jadi kita memiliki banyak pilihan atau alternatif untuk memaksimalkan layanan terbaik bagi jemaah haji.
Bagaimana cara Kementerian Agama mengukur kepuasan jamaah haji?
Baca Juga:
Apa objek surveinya?