Paling Menegangkan Pelayanan Konsumsi
Kamis, 15 September 2011 – 07:45 WIB
Objek survei meliputi berbagai aspek pelayanan, di antaranya Pelayanan Petugas Haji pada Daerah Kerja Madinah, Makkah, Jeddah dan Armina, pelayanan Petugas Kloter maupun non Kloter, Pelayanan Transportasi, Pelayanan Akomodasi/Pemondokan, Pelayanan Catering dan Pelayanan Umum yang meliputi informasi, administrasi, barang bawaan, dan dokumen serta pelayanan lainnya.
Lalu, kesimpulan hasil riset BPS?
Bagaimana dengan konsumsi yang selalu menjadi persoalan paling sensitif?
Sesensitif apa sih PakSDA?
Selain itu?
Lalu, kesimpulan hasil riset BPS?
Dari hasi survei itu menunjukkan bahwa pelayanan terhadap jamaah haji di Arab Saudi pada 2010 tergolong memuaskan. Secara rata-rata, indeks kepuasan jamaah haji Indonesia mencapai 81,45 persen. Angka tersebut dalam level Nilai Indeks Kepuasan dan Tingkat Kepuasan masuk kategori Memuaskan/di atas standar. Artinya secara umum 81,45 persen dari harapan jamaah haji telah dipenuhi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji. Aspek pelayanan dengan pemenuhan harapan tertinggi terdapat pada Pelayanan Petugas Kloter sebesar 88,88 persen, tetapi tidak berarti aspek yang lain terabaikan. Sebab, nilai indeks terendah saja masih mencapai 75.68 persen yaitu Pelayanan Catering.
Bagaimana dengan konsumsi yang selalu menjadi persoalan paling sensitif?
Paling menegangkan bagi saya selaku Menag adalah pelayanan konsumsi. Sebab, survei menunjukkan masih perlu peningkatan pelayanan catering. Hal itu juga menyangkut kesehatan jamaah secara mutlak, karena berkaitan dengan stamina yang akan mereka persiapkan untuk ibadah.
Sesensitif apa sih PakSDA?
Begini. Makanan telat datang, jamaah bisa marah. Makanan tidak enak atau basi juga marah. Karena itu kami tidak mau ambil risiko dengan cara tetap menggunakan catering yang sudah teruji pengalamannya dalam musim haji, terutama catering yang sudah berpengalaman bekerja sama dengan kami pemerintah Indonesia.
Selain itu?