Paling Pedas
Oleh: Dahlan Iskan
Lewat Bali juga kami maksudkan agar bisa mendarat di Guangzhou pagi buta. Tidak ada jurusan lain yang bisa tiba di Guangzhou pukul 05.00.
Perjalanan ini harus efisien waktu. Kami punya janji pukul 09.00 pagi. Masih sempat mampir sarapan sebentar: bubur ikan, ceker ayam, cakue, dan teh China.
Pukul 10.00 acara di Guangzhou selesai. Kami harus ke Foshan, kota kabupaten sekitar 50 km di selatan Guangzhou. Ada janji di salah satu pabrik di Foshan. Mereka yang menjemput kami di Guangzhou. Bisa nebeng gratis mobil mereka.
Pucuk dicinta Denza yang tiba. Tidak mengira saya dijemput mobil listrik terbaru BYD. Jenis Denza. Yang tahun lalu saya lihat kali pertama di Ningde –kota paling utara provinsi Fujian. Yakni saat saya ke pabrik baterai terbesar di dunia di kota itu. Lalu saya lihat lagi kali kedua di pameran mobil di Jakarta.
Di dua kesempatan itu saya hanya bisa lihat-lihat. Pegang-pegang. Raba-raba. Kali ini saya akan menungganginya.
Bentuk Denza sangat mirip Alphard-nya Toyota. Luarnya. Dalamnya. Yang beda adalah teknologinya. Denza ini mobil listrik.
Begitu banyak layar di dalam mobil ini. Pun sandaran tangannya: berlayar. Kecil. Yakni layar sentuh untuk menyetel apa saja: posisi tempat duduk, posisi sandaran, menjengatkan sandaran kaki, memajukan, memundurkan dan... ini dia; sentuhan agar tukang pijat mulai bekerja.
Dengan menyentuh gambar tertentu, sandaran kursi berubah menjadi tukang pijat. Ada tiga pilihan jenis pijat. Tinggal pilih: pijatan atas-bawah, kanan-kiri, atau jenis penggerayangan.